Leader as a Decision Maker
Peran Pemimpin sebagai Pengambil Keputusan
oleh:
Hesti Daryadi
Salah
satu peranan sebagai seorang pemimpin adalah membuat keputusan dan penyelesaian
masalah. Membuat keputusan merupakan salah satu fungsi manajemen selain
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Kualitas Pengambilan
keputusan merupakan cerminan dari dari daya pikir manajer. Oleh karena itu
untuk menjadi seorang pemimpin yang baik harus mampu berpikir dengan baik dan
bijak dalam setiap mengambil kebijakan atau keputusan dan memecahkan masalah
agar tidak tersesat ke jalan yang tidak efektif dan efesien (Husaini
Usman,2014:439).
Pengambilan
keputusan merupakan suatu proses memilih alternatif-alternatif tindakan untuk
menyelesaikan masalah (Veithzal Riva’i dan Deddy Mulyadi, 2011:157). Dalam
memilih alternatif-alternatif tindakan tersebut seorang pemimpin harus mampu
mempertimbangkan setiap konsekuensi yang ditimbulkan dari alternatif tersebut.
Pilihan yang dijatuhkan pada alternatif tersebut harus mampu memberikan
kepuasan, karena kepuasan merupakan salah satu aspek yang sangat pentinga dalam
keputusan. Akan tetapi disadari atau tidak setiap keputusan yang diambil
sedikit banyak akan menimbulkan pro dan kontra, terlebih lagi dalam sebuah organisasi
baik skala besar maupun kecil. Selalu
ada saja kelompok atau pihak yang merasa dirugikan dengan keputusan itu. Oleh karena itu peran pemimpin dalam hal
ini harus cermat dalam menyikapi setiap kemungkinan yang akan terjadi.
Upaya
peran kepemimpinan dalam pengambilan keputusan adalah ditunjukkan melalui
sebuah gaya atau langkah-langkah yang dilakukan. Veithzal Riva’i dan Deddy
Mulyadi mengemukakan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam upaya
pengambilan keputusan, di antaranya: (1) cerna masalah; (2) identifikasi
alternatif; (3) tentukan prioritas; dan (4) ambil langkah.
Berdasarkan
teori yang telah diungkapkan, maka tindakan yang harus dilakukan oleh seorang
pemimpin ketika berhadapan dengan meningkatkan nilai
hasil UN atau bertahan dalam keyakinan, dimana dihadapkan pada situasi yang sulit untuk
membuat pilihan, ada kepentingan individu dengan nilai yang dibawanya dan ada
kepentingan kelompok dengan nilai kelompoknya. Dalam hal ini pemimpin harus melakukan langkah-langkah yang harus ditempuh
sebagaimana yang diungkapkan oleh Veithzal Riva’i dan Deddy Mulyadi , yaitu:
a.
Cerna Masalah
Sebagai
seorang pemimpin harus mampu mencerna masalah, dalam hal ini pemimpin harus
menganalisis masalah mulai dari mana datangnya masalah, seberapa penting masalahya,
apa saja masalahnya, siapa yang membuat masalah dan lain sebagainya. Pada kasus
kali ini adalah permasalah tentang meningkatkan Nilai hasil UN.
b.
Identifikasi Alternatif
Tindakan
yang kedua adalah mengidentifikasi alternatif. Setelah diketemukan permasalahannya
yaitu upaya meningkatkan Nilai Hasil UN, seorang pemimpin harus dapat
mengidentifikasi beberapa alternatif yang akan digunakan untuk meningkatkan
hasil UN. Dalam mengidentifikasi alternatif ini seorang pemimpin dapat
melakukan brainstorming (curah
gagasan) dengan guru-guru. Akan tetapi ketika melakukan brainstorming setiap anggota atau guru tersebut harus
bertanggungjawab terhadap jawabannya dalam hal ini seorang guru harus memiliki
alasan yang tepat terhadap alternatif yang diungkapkannya. Tidak hanya guru,
dalam hal ini seorang pemimpin pun harus mempunyai alasan yang tepat ketika
mengungkapkan alternatifnya. Ketika melakukan brainstorming kemudian misalnya guru-guru mengemukakan alternatif
nya sebagai contoh berikut:
1)
Untuk meningkatkan hasil UN harus dilakukan pengayaan di luar jam sekolah
oleh guru kelas masing-masing, karena guru kelaslah yang mengetahui kondisi dan
kemampuan siswa secara baik.
2)
Untuk meningkatkan hasil UN harus dilakukan upaya pengayaan oleh semua
guru-guru dengan pembagian jadwal pelajaran yang sesuai dengan kemampuan guru
agar semua guru turut bertanggung jawab dalam meningkatkan hasil UN.
c.
Tentukan Prioritas
Langkah
ketiga dalam pengambilan keputusan adalah tentukan prioritas. Ketika masalah
telah diketemukan kemudian alternatif nya pun telah dikemukakan, maka langkah
selanjutnya adalah menentukan skala prioritas permasalahan dan alternatif.
Ketika alternatif permasalahan yang telah diungkapkan oleh guru-guru disertai
dengan alasan, maka pemimpin harus menentukan skala prioritas, atau langkah
terbaik yang akan diambil dengan mempertimbangkan beberapa hal.
d.
Ambil Langkah
Langkah
yang terakhir adalah ambil langkah atau keputusan. Ketika keputusan yang
diambil masih menimbulkan polemik pro
dan kontra, maka keputusan ada ditangan pemimpin. Apakah akan dilakukan voting
dengan suara terbanyak atau dengan menggunakan otoritasnya sebagai pemimpin
dengan tujuan mengefesienkan waktu dan tetap menghormati pendapat para
anggotanya.
Comments
Post a Comment