Kepemimpinan dan Kekuasaan

Leadership and Authority
Oleh;
Hesti Daryadi


Kepemimpinan dan kekuasaan merupakan dua hal yang sangat terjalin dengan erat. Bagaimana tidak? Para pemimpin biasanya menggunakan kekuasaan sebagai sarana untuk memperoleh atau mencapai tujuan-tujuan kelompoknya. Menurut Stephen P. Robbins (2015: 279) kekuasaan atau power adalah  kapasitas yang dimiliki A untuk memengaruhi perilaku B, sehingga B melakukan sesuatu sesuai keinginan  A. Aspek yang paling penting dalam kekuasaan adalah adanya fungsi ketergantungan. Semakin besar ketergantungan B terhadap A, maka semakin besar pula kekuasaan yang dimiliki A dalam hubungan tersebut.
Dalam organisasi perlu adanya pusat kekuasaan atau titik utama yang dapat mengendalikan kekuasaan sehingga keteraturan dan efesiensi dapat dibangun dalam organisasi. Pusat kekuasaan dalam organisasi adalah pemimpin atau manajer. Seorang pemimpin hanya dapat melakukan kepemimpinannya apabila memiliki kekuasaan. Jika kepemimpinan adalah setiap upaya yang dilakukan untuk memengaruhi, maka kekuasaan lebih tepat sebagai potensi pemimpin untuk memengaruhi. Kekuasaan merupakan sumber daya yang memungkinkan pemimpin mendapatkan kepatuhan dari bawahannya.
Selanjutnya Hersey dan Blanchard (1995) dalam Husaini Usman (2014:420) menggambarkan hubungan antara kekuasaan, kematangan, dengan gaya kepemimpinan sebagai berikut:

Mendelegasikan
(Delegating)
Gaya 4
Mengikutsertakan
(Participating)
Gaya 3
Menjajakan
(Selling)
Gaya 2
Memberitahukan
(Telling)
Gaya 1
Tinggi
Sedang
Rendah
Matang Tinggi
(M4)
Matang Sedang
(M3)
Matang Cukup
(M2)
Matang Rendah
(M1)
Keahlian
Referen
Ganjaran
Paksaan


Informasi

Legitimasi

Koneksi


Memperoleh Pengaruh dengan kuasa pribadi
Memperoleh pengaruh
dengan kuasa posisi



Dari gambar hubungan tersebut dapat dijelaskan bahwa ketika orang-orang bergerak dari tingkat kematangan kepemimpinan yang rendah menuju tingkat yang lebih tinggi maka kekuasaan pun meningkat dari yang terendah menuju yang tertinggi dengan urutan paksaan, koneksi, ganjaran, legitimasi, referen, informasi dan keahlian. 

Comments

Popular posts from this blog

Evaluasi Pembelajaran di SD PDGK4301

keterkaitan pendidikan kewarganegaraan dengan ips dalam pembelajaran terpadu

Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Filsafat Ilmu