Etika Ilmu dan Perkembangan Peradaban Manusia
Etika Ilmu dan Perkembangan Peradaban Manusia
A.
Ilmu
Pengetahuan dan Etika
Ontologi (hakikat yang
dikaji), epistemologi (cara mendapatkan pengetahuan), dan aksiologi (nilai
kegunaan ilmu) adalah tiga komponen dasar dalam telaah ilmu (Jujun, 1988).
Dalam komponen dasar itu, kaian etika termasuk dalam psikologi. Oleh karena
itu, ilmu pengetahuan harus dapat dikemukakan dan diketahui oleh umum sehingga
dapat diperiksa dan ditelaah oleh umumyang mungkin berbeda paham dengan ilmu
pengetahuan yang dikemukakan. Apabila ilmu pengetahuan yang netral tersebut
sudah diterima oleh umum, ilmu pengetahuan tersebut harus ditujukan pada suatu
sasaran tertentu. Misalnya pada masyarakat manusia, gejala alam,
perwujudan-perwujudan kegiatan kerohanian dan seterusnya.
Etika:
Ilmu tentang Moralitas
Etika adalah ilmu yang
membahas moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas
(Bertens, 2001). Pendapat lain menyatakan bahwa etika merupakan ilmu yang
menyelidiki tingkah laku moral. Ada tiga pendekatan ilmiah tentang tingkah laku
moral, yaitu etika deskriptif, etika normatif, dan mataetika.
B.
Sains
dan Peradaban Manusia
Sains dan teknologi
digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan
beserta isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi, mengolah,
dan memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Sains dan
teknologi dapat berkembang melalui kreativitas penemuan (discovery), penciptaan (invention), berbagai bentuk
inovasi dan rekayasa. Kegunaan nyata IPTEK bagi manusia sangat bergantung pada
nilai, moral, norma dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai sangat
berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencerminkan keterbelakangan.
1.
Pengaruh
Perkembangan IPTEK terhadap Pola Kemasyarakatan Alienasi
Alienasi (keterasingan
manusia) adalah suatu kondisi psikologis seorang individu yang dinapasi oleh
kesadaran semu (tentang misteri keabadian termasuk Tuhan), keberadaan dan
dirinya sendiri sebagai individu komunitas. Perkembangan IPTEK yang semakin
pesat cenderung meniru budaya barat bisa jadi menciptakan sebuah alienasi
budaya. Orang merasa asing dengan budayanya sendiri. Kaum muda tidak mengenal
kebudayaan yang telah membentuk identitas sosialnya. Perkembangan IPTEK ini
memunculkan berbagai kemajuan yang memungkinkan banyaknya pilihan dan terbuka
kesempatan tumbuhnya materialisme dan rasionalisme. Disamping tiu, tuntutan
hidup menjadi begitu tinggi, kemakmuran yang dicapai tidak terkendali, dan gaya
hidup menjadi konsumtif dan hedonistik
2.
Pengaruh
Perkembangan IPTEK terhadap Masyarakat Heteronomi
Heteronomi adalah
prinsip pembiaran sesuatu, selain hukum moral untuk menentukan apa yang mesti
dilakukan.
3.
Pengaruh
Perkembangan IPTEK terhadap Pola Kemasyarakatan Hegemoni
Hegemoni adalah
dominasi oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya dengan atau tanpa
ancaman kekerasan sehingga ide-ide yang
didiktekan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang didominasi diterima
sebagai sesuatu yang wajar atau common sense.
4.
Pengaruh
Perkembangan IPTEK terhadap Pola Kemasyarakatan Hedonisme
Hedonisme adalah
pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah
tujuan utama hidup.
C.
Perkembangan
IPTEK dalam Pembangunan Lingkungan
Perkembangan IPTEK
telah membawa kemajuan dan ekmudahan serta perubahan pada kehidupan manusia.
Berbagai manfaatnya dapat terasa pada era sekarang yang semuanya perlahan-lahan
beralih dari sesuatu yang sederhana menjadi sesuatu yang lebih modern.
1.
Peran IPTEK
dalam Bidang Ekonomi
Penggunaan teknologi
pada sektor pendidikan demikian sangat berpengaruh. Diman teknologi digunakan
untuk mengefesiensikan dan mengefektikan kegiatan perekonomian.
2.
Peran IPTEK
dalam Bidang Sosial
Berkembangnya teknologi
menyebabkan industri memproduksi barang secara masal tanpa melibatkan banyak
manusia.
3.
Peran IPTEK
dalam Bidang Budaya
Teknologi dalam budaya,
berwujud tiga hal yaitu berkembangnya ide atau gagasan, perubahan tingkah laku
atau tindakan, dan perkembangan kreasi benda atau barang yang dihasilkan oleh
manusia.
4.
Peran IPTEK
dalam Mendukung Pertahanan Negara
Ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk mendukung kepentingan pertahanan negara diartikan sebagai
penerapan disiplin ilmu pengetahuan untuk menghasilkan produk teknologi yang
berupa barang atau alat peralatan untuk mendukung kemampuan dan penyiapan
kekuatan pertahanan negara.
5.
Peran IPTEK
dalam Lingkungan
Pemanfaatan IPTEK harus
sejauh mungkin ramah lingkungan. Komitmen pemerintah terhadap lingkungan hidup
juga sudah lumayan tinggi. Salah satu buktinya, sudah ada kementerian negara
lingkungan hidup yang khusus mengurusi hal itu pada pemerintah yang ada saat
ini.
6.
Peran IPTEK
untuk Meningkatkan Kesejahteraan
Pemanfaatan teknologi
untuk meningkatkan penyediaan pangan, penyediaan sandang, penyediaan papan,
kesehatan, dan energi.
7.
Peran IPTEK
dalam Era Globalisasi
Kehidupan secara
perlahan-lahan mulai berubah dari era industri berubah menjadi era informasidi
balik pengaruh majunya era global dan informatika menjadikan komputer,
internet, dan pesatnya perkembangan teknologi informasi sebagai bagian utama
yang harus ada dalam kehidupan kita.
8.
Dampak Negatif
atas Penyalahgunaan IPTEK
Teknologi memiliki dua
sifat yang berbeda, yaitu positif dan negatif. Kedua dampak tersebut berjalan
beriringan seiring dengan teknologi yang dihasilkan oleh manusia. Teknologi
telah mengubah manusia cenderung individualisme, egois, ambisius dan tidak
pernah puas dengan kehidupannya. Selain
itu, dampak egatif dari teknologi pun menyentuh pada berbagai bidang yaitu (a)
informatika; (b) persenjataan; (c) biologi; (d) medis; dan (e) lingkungan
hidup.
D.
Westernisasi
Ilmu Pengetahuan Kontemporer
Peradaban barat yang
mendominasi peradaban dunia saat ini telah menjadikan ilmu sebagai problematis.
Selain telah salah memahami makna ilmu, peradaban tersebut telah menghilangkan
maksud dan tujuan ilmu. Sekalipun peradaban barat modern telah menghasilkan ilmu
yang bermanfaat, tidak dapat dinafikan bahwa peradaban tersebut juga telah
menghasilkan ilmu yang telah merusak, khususnya kehidupan spiritual manusia.
Epistemologi Barat bersumber pada akal dan panca indera.
1.
Islamisasi Ilmu
Pengetahuan Kontemporer
Mengislamkan ilmu
bukanlah pekerjaan mudah seperti labelisasi. Selain itu, tidak semua dari Barat
harus ditolak, sebab terdapat sejumlah persamaan antara Islam dan Filsafat dan
Sains Barat. Oleh sebab itu seseorang yang mengislamkan ilmu, ia perlu memenuhi
prasyarat, yaitu ia harus mampu mengidentifikasi pandangan hidup Islam
sekaligus mampu memahami budaya dan peradaban barat. Pandangan hidup dalam
islam adalah visi mengenai realitas dan
kebenaran.
2.
Antara Kaidah
Moral dan Ilmu Pengetahuan
Ilmu dan moral adalah
dua kata yang memiliki makna berbeda, tetapi saling melengkapi dan berhubungan
erat dengan kepribadian seseorang. Sejak saat pertumbuhannya, ilmu sudah
terkait dengan masalah moral.
3.
Hubungan antara
Penggunaan Ilmu dan Kaidah Moral
Bagaimanapun kita berkepentingan
untuk agar perkembangan ilmu dapat secara wajar, sehat dan mampu menjadi
pendorong terwujudnya kehidupan yang lebih adil, bahagia dan sejahtera. Dalam
konteks pemikiran demikian, keutuhan moral dengan ilmu harus tetap dijaga, baik
pada tataran teoretis maupun praktis. Dalam segala keterbatasan yang ada, kita
perlu mengungkap dan mengangkat moral dan moralitas religius sebagai fondasi
utama untuk merespons keterpurukan perkembangan ilmu. Hal ini penting karena
pada tataran pragmatis, filsufis ataupun empiris, sejarah kehidupan manusia
dibelahan bumi mana pun telah terbukti bahwa agama mampu menjadi pilar-pilar
yang kukuh bagi terwujudnya perikehidupan dan penegakan hukum yang benar-benar
adil.
4.
Penerapan
Hubungan antara Penggunaan Ilmu dan Kaidah Moal
Secara ontologi,
hakikat antara penggunaan ilmu dengan
kaidah moral adalah bahwa kaidah moral sebagai kendali dari penggunaan ilmu
agar ilmu tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
E.
Kemajuan
Ilmu Modern
Pada zaman modern,
paham-paham yang muncul adalah rasionalisme, idealisme, dan empirisme. Paham
rasionalisme mengajarkan bahwa akal merupakan alat erpenting dalam memperoleh
dan menguji pengetahuan. Paham idealisme mengajarkan bahwa hakikat fisik adalah
jiwa, spirit. Ide ini merupakan ide Plato yang memberikan jalan untuk
mempelajari paham idealisme zaman modern. Adapun paham empirisme menyatakan
bahwa tidak ada sesuatu dalam pikiran kita yang tidak dapat didahului oleh
pengalaman.
F.
Islam
, Peradaban, dan Kemajuan Ilmu Pengetahuan
Ada beberapa hal yang
perlu dilakukan oleh umat islam sebagai masyarakat yang sangat berperan dalam
dunia modern, yaitu:
1.
Melakukan
rekosntruksi sistematis terhadap aspek-aspek teologi, hukum dan etika,
filsafat, ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu humaniora, ilmu-ilmu fisika.
2.
Mengembangkan,
memperkaya, melipatgandakan, meningkatkan, memperluas dan menyebarluaskan
pendidikan sampai pada dimensi masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dapat
dilakukan dengan: (a) modernisasi sistem pendidikan Islam; (b) penghapusan
dikotomi pendidikan; dan (c) penggalakkan pendidikan nonformal.
3.
Mengoptimalkan fungsi lembaga-lembaga keagamaan yang telah
terbentuk dan membentuk lembaga-lembaga agama lain yang dibutuhkan dalam
pencapaian pengembangan kebudayaan dan peradaban islam di dunia ini.
4.
Pembentukkan dan
penyebarluasan kebudayaan dan peradaban Islam.
Hamdani. 2011. Filsafat Sains. Bandung:
CV Pustaka Setia
Comments
Post a Comment